Santo Yohanes dari Salib memberikan pandangan yang sangat mendalam tentang hubungan pribadi dengan Tuhan. Karya-karya mereka seperti “Kastil Batin” dan “Mendaki Gunung Karmel” mengeksplorasi jalan mistisisme dan memberikan panduan praktis dalam mencapai kesucian. Mereka menekankan bahwa melalui doa dan pengabdian total kepada Tuhan, manusia dapat meraih pengalaman spiritual yang mendalam.
Santo Yohanes dari Salib, lahir dengan nama Juan de Yepes y Álvarez pada 24 Juni 1542 di Spanyol. Yohanes adalah putera bungsu dari keluarga miskin dan Ia mengalami banyak penderitaan sejak muda. Setelah kematian ayahnya, keluarganya pindah ke Medina del Campo, di mana Juan belajar di sekolah Yesuit dan bekerja di rumah sakit
Di usia 20-an, ia bergabung dengan Ordo Karmelit dan kemudian ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1567. Pada tahun 1568, Juan bertemu dengan Santa Teresa dari Avila, yang mengajaknya untuk ikut serta dalam reformasi Ordo Karmelit untuk mengembalikan disiplin ketat dan semangat kemiskinan. Mereka mendirikan biara-biara baru dan menghadapi banyak perlawanan dari anggota Karmelit tradisional.
Yohanes bahkan dipenjara oleh para anggota ordo yang menolak perubahan. Di penjara, ia mengalami penderitaan luar biasa namun juga mengalami pengalaman mistik yang mendalam, yang kelak menginspirasi karya-karya puisi dan tulisannya. Beberapa karyanya yang terkenal, seperti Malam Gelap Jiwa dan Pendakian ke Gunung Karmel, menjelaskan perjalanan jiwa menuju persatuan dengan Tuhan melalui pengosongan diri dan transformasi batin.
Yohanes dari Salib wafat di Ubeda pada 14 Desember 1591 dan dikanonisasi pada tahun 1726 oleh Paus Benediktus XIII. Paus Pius XI menyatakan Yohanes sebagai Doktor Gereja pada tahun 1926 dan dikenal karena ajarannya tentang “malam gelap”—proses pembersihan batin yang mendalam sebelum seseorang mencapai persatuan penuh dengan Tuhan. Pemikirannya menjadi landasan dalam mistisisme Kristen, menginspirasi banyak orang untuk memperdalam hubungan spiritual mereka dengan Tuhan melalui kontemplasi dan pengorbanan.
Kutipan-kutipan dari Santo Yohanes dari Salib:
- “Di penghujung hidup, kita akan dihakimi berdasarkan cinta.”
- “Untuk mencapai kebahagiaan yang belum pernah Anda alami, Anda harus melalui jalan yang belum pernah Anda tempuh.”
- “Dimana tidak ada cinta, taburkanlah cinta, dan Anda akan menuai cinta.”
- “Jiwa yang tenang membuat kemajuan lebih cepat daripada jiwa yang terlalu cemas dan penuh kekhawatiran.”
- “Untuk bersatu dengan Tuhan, seseorang harus melepaskan segala sesuatu yang bukan Tuhan.”
- “Kegelapan malam adalah awal dari terang yang baru.”
- “Dia yang tidak mencari apa pun selain Tuhan, menemukan Tuhan di mana pun.”
- “Keheningan adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk berbicara kepada kita.”
- “Untuk merasakan manisnya Tuhan, Anda harus melepaskan semua rasa manis dunia ini.”
- “Jangan pernah menyerah pada perjalanan malam gelap, karena itu adalah jalan menuju terang sejati.”