Salah satu contoh yang menginspirasi adalah kisah Pastor Maximilian Kolbe, yang dianggap sebagai martir cinta kasih karena mengorbankan hidupnya di kamp konsentrasi Auschwitz untuk menyelamatkan seorang tawanan lain.
Pastor Maximilian Kolbe, lahir dengan nama Raymund Kolbe pada 8 Januari 1894 di Polandia. Kolbe memasuki biara Fransiskan pada usia 12 tahun setelah mengalami penglihatan yang mengubah hidupnya, di mana Bunda Maria memberinya pilihan antara kemurnian dan martir. Ia memilih kedua-duanya. Pada tahun 1910, ia mengambil nama Maximilianus dan mengucapkan kaul pertamanya pada tahun 1911. Pada usia 16 tahun, ia bergabung dengan Ordo Fransiskan Konventual dan mengambil nama Maksymilian. Ia kemudian mendirikan gerakan Militia Immaculatae (Pasukan Maria yang Tak Bernoda) yang bertujuan untuk menyebarkan iman Katolik dan devosi kepada Bunda Maria.
Pada tahun 1930, Kolbe menjadi misionaris di Jepang, mendirikan biara dan menerbitkan majalah Katolik. Ketika kembali ke Polandia, ia melanjutkan pekerjaannya di media Katolik.
Ketika Jerman menyerang Polandia selama Perang Dunia II, Kolbe membuka biaranya sebagai rumah sakit sementara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Ia juga menyembunyikan 2000 orang Yahudi dari penganiayaan Nazi. Pada tahun 1941, Ia ditangkap oleh Nazi dan ditahan di kamp konsentrasi Auschwitz. Di sana, Kolbe menunjukkan keberanian luar biasa dengan menawarkan dirinya sebagai pengganti seorang tahanan yang dihukum mati. Ia mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang tersebut dan meninggal pada 14 Agustus 1941.
Pada tahun 1982, Pastor Maximilian Kolbe dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai Santo dan dikenang sebagai martir cinta kasih. Kolbe adalah simbol pengorbanan, keberanian, dan kasih tanpa batas kepada sesama.
Kutipan-kutipan dari Pastor Maximilian Kolbe:
- “Racun paling mematikan di zaman kita adalah ketidakpedulian.”
- “Jadilah seorang Katolik: Ketika kamu berlutut di depan altar, lakukanlah sedemikian rupa sehingga orang lain dapat mengenali bahwa kamu tahu di hadapan siapa kamu berlutut.”
- “Doa memiliki kekuatan tak terbatas ketika kita beralih kepada Immaculata yang adalah ratu bahkan dari hati Tuhan.”
- “Tidak ada seorang pun di dunia yang dapat mengubah Kebenaran. Apa yang bisa kita lakukan dan seharusnya kita lakukan adalah mencari kebenaran dan melayani kebenaran ketika kita telah menemukannya.”
- “Untuk Yesus Kristus saya siap menderita lebih banyak lagi.”
- “Jika ada orang yang tidak ingin memiliki Maria Immaculata sebagai Ibunya, dia tidak akan memiliki Kristus sebagai Saudaranya.”
- “Jangan lupa bahwa Yesus tidak hanya menderita, tetapi juga bangkit dalam kemuliaan; jadi, kita juga pergi ke kemuliaan Kebangkitan melalui penderitaan dan Salib.”
- “Salib adalah sekolah cinta.”
- “Tuhan bersemayam di tengah kita, dalam Sakramen Mahakudus dari altar.”
- “Jangan pernah takut mencintai Perawan Maria terlalu banyak. Kamu tidak akan pernah bisa mencintainya lebih dari yang dilakukan Yesus.”