Khotbah ini disampaikan Paus dalam ibadah sore perayaan tahunan berdirinya Basilika Santa Maria Mayor. Basilika ini dibangun sesuai mimpi yang sama persis yang diberikan kepada Paus Liberius dan seorang bangsawan bernama Yohanes agar mereka membangun gereja di tempat turunnya salju. Keesokan harinya, di hari yang panas di musim panas tersebut, secara ajaib turunlah salju sampai menutupi sebuah bukit di sana sesuai mimpi mereka.
Paus Fransiskus menekankan dua tanda penting dalam acara tersebut: hujan salju dan ikon Salus Populi Romani (Pelindung Orang Roma), yang dipercayai dilukis oleh Santo Lukas Penginjil.
Simbolisme Hujan Salju
- Peristiwa mukjizat hujan salju melambangkan rahmat, yang menggabungkan keindahan sekaligus kebaikan Tuhan.
- Rahmat bukan diperoleh karena kita yang pantas tetapi hanya bisa diperoleh sebagai anugerah Tuhan. Rahmat tidak bisa diperkirakan seperti salju yang mengherankan yang turun di tengah musim panas di Roma ketika itu.
Ikon Maria di Basilika
- Ikon Maria kuno melambangkan rahmat yang kongkrit berupa Sang Wanita dan Anak sebagaimana di Galatia 4:4 : “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
- Anak tersebut memegang Kitab Suci dengan tangan kirinya, dan memberkati dengan tangan kanannya; dan orang pertama yang diberkati adalah Ibunya, yang diberkati di antara semua perempuan.
- Mantel Bunda Maria berwarna gelap memungkinkan pakaian keemasan Putranya lebih menonjol
Ajakan Paus
- Marilah kita mengambil waktu dan melihat Maria dalam keheningan, melihat semuanya dalam sebuah ikon di mana kita semua disucikan.
- Marilah kita memohon perantaraan Santa Perawan Maria demi perdamaian di dunia, terutama perdamaian yang berasal dari salib Kristus dan darah-Nya yang ditumpahkan untuk pengampunan dosa.
Sumber: